Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
TAPANULI BAGIAN SELATAN

Rekaman Video dan Suara Plt Bupati Tapsel Ternyata Guyonan Semata

journalist-avatar-top
By
Monday, November 18, 2024 09:41
0
rekaman_video_dan_suara_plt_bupati_tapsel_ternyata_guyonan_semata

Rekaman Video Dan Suara Plt Bupati Tapsel Ternyata Guyonan Semata

Indocafe

Tapsel, MISTAR.ID

Beredarnya rekaman video dan suara dari Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Rasyid Assaf Dongoran adalah saat guyonan atau ‘kombur malotup’ semata.

Artinya bukan diutarakan pada rapat resmi bersama para pejabat Tapsel, yang mengarahkan ke salah satu pasangan calon (paslon) tertentu.

Rasyid menegaskan, rekaman suara yang beredar itu bukan di pertemuan resmi. Tetapi di salah satu pondok sederhana bersama beberapa orang bercanda ria.

Baca juga:Hari Pertama Bertugas, Plt Bupati Tapsel Minta ASN Netral

Namun, ternyata ada oknum yang merekam, lalu menyebarluaskan, bahkan menjadikannya bahan untuk menyudutkan pribadinya lewat media sosial (medsos) dan aksi demo.

“Dari hasil penelusuran kami, memang telah beredar video yang diedarkan di berbagai medsos, dan dibuat dengan hasil rekayasa sekelompok oknum menggunakan kombinasi beberapa gambar, untuk menghasilkan beberapa file video-video rekayasa,” terang Rasyid, pada Minggu (17/11/24).

Ditegaskan, peredaran video dilakukan oleh beberapa pemilik akun pada medsos seperti Tiktok, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp Group (WAG) oleh beberapa nomor handphone (HP).

“Faktanya, isi rekaman suara tersebut merupakan perbincangan guyonan, dalam istilah lokal ‘kombur malotup’. Di dalamnya memang ada nada serius dan sesekali juga ada canda sembari tawa. Namanya juga guyonan,” tuturnya, sambil mengingat guyonan itu dipastikan terjadi di luar jam kerja atau di hari Minggu (3/11/24) lalu di sebuah pondok sederhana di kebun, dengan peserta sekitar 5 orang.

Baca juga:Rasyid Assaf Dongoran Jabat Plt Bupati Tapsel

“Bincang Lopo atau kombur malotup dan bukan pertemuan formal, adalah sesi guyonan yang sering sekali perbincangan non formal ini berisikan candaan dan permainan kata,” sebut Rasyid.

Sambungnya, seringkali penutur dari guyonan ‘kombur malotup’ ini, mengarang cerita dengan nada serius sembari bermain kata, dengan bercanda dan tertawa-tawa seraya menyeruput kopi, teh, dan minuman ringan lainnya. Tentu tak jarang, kerap berisikan informasi yang belum tentu benar, antara ucapan dan yang dilakukan.

“Perbincangan non formal atau kombur malotup di hari libur, atau di luar jam kerja di pondok sederhana tersebut, bukan berada di ruang publik. Tetapi di tempat privat atau non publik,” ucapnya seraya mengakui, dari rekaman suara itu ada canda dan berandai, jika dirinya mau membela paslon Bupati-Wakil Bupati Tapsel nomor urut 01 dan melakukan hal-hal tertentu.

Ini termasuk jika dirinya mau membela paslon nomor urut 02, maka akan meminta uang Rp5 miliar untuk membangun pesantren. Di mana teknis meminta uangnya ditransfer dengan suatu cara tertentu.

Baca juga:Deklarasi Jihad Melawan Narkoba di Tapsel, Pemerintah dan Polisi Bersatu

“Meski tidak benar, dari isi perbincangan ‘ngelantur’ dan bercampur, antara membela paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 01 dan 02, harusnya sudah bisa dipastikan saya tidak memihak salah satu di antara kedua kandidat kepala daerah itu,” ungkapnya.

Rasyid menuturkan pada rekaman itu menyebut, jika dirinya mundur, maka mantan Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu dan paslon nomor urut 2 akan takut itu terjadi. Hal ini baginya, sama sekali jelas-jelas tidak ada kaitan antara ketakutan antar paslon dengan posisinya sebagai Plt Bupati Tapsel.

journalist-avatar-bottomRedaktur Jansen Siahaan